Jumat, 25 Januari 2013



Tulisan ( Kesehatan )

Mata kuliah sofstkill

    Bab 1 pendahuluan 

A. Latar belakang

 Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Saat ini banyak penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh kuman atau bakteri,

tetapi lebih disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat. Jantung koroner,

kanker, stroke, diabetes, gigi keropos dan tekanan darah tinggi merupakan contoh

dari penyakit-penyakit tersebut. Hardinge (2001) mengemukakan bahwa merokok

adalah salah satu kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat itu. Bahkan jumlah

perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

Pada tahun 2002, jumlah rokok yang dihisap oleh penduduk Indonesia

mencapai 215 miliar batang. Urutan pertama ditempati Cina dengan jumlah 1.643

miliar batang, Amerika Serikat 451 miliar, Jepang 328 miliar, dan Rusia di peringkat

keempat sebanyak 258 miliar batang. Sekitar setengah dari jumlah perokok akan

meninggal akibat rokoknya. Separuh dari mereka yang meninggal itu akan tutup usia

pada umur 35-69 tahun. Dari tahun ke tahun, jumlah perokok aktif di Indonesia

mengalami peningkatan. Hadiarto Mangunnegoro, menyebutkan bahwa jumlah

perokok aktif di Indonesia yang pada tahun 1990-an sekitar 22,5% naik menjadi

60,0% dari jumlah penduduk pada tahun 2000 (Abhinimpuno, 2007).

The Asean Tobacco Control Report Card dalam laporannya tahun 2007 menyebutkan, jumlah perokok di Asean mencapai 124,69 juta orang dan Indonesia menyumbang perokok terbesar dengan jumlah 57,56 juta (46,16%) perokok. Negara Asean tercatat sebagai penyumbang kematian hampir 20%, dan Indonesia merupakan yang terbesar. Sementara itu survei World Health Organization (WHO) tahun 2002 tentang prevalensi merokok di Asia juga menunjukkan bahwa perokok di Indonesia, khususnya pria, paling tinggi mencapai 69,0%, melebihi Tiongkok (53,4%), India(29,4%), dan Thailand (39,3%) (Zakiyah, 2008).

Merokok, sebagai salah satu bentuk perilaku berisiko kesehatan semakin

menggejala di kalangan usia muda bahkan remaja awal (Smet, 1994). Penelitian

Prabandari (1994) dalam Astuti (2007) menunjukkan bahwa kebanyakan remaja

mulai merokok pada usia 15 – 17 tahun. Data lain menunjukkan bahwa dari 14

propinsi yang ada di Indonesia, 59,04% laki-laki usia 10 tahun ke atas dan 4,83%

wanita pada usia yang sama saat ini adalah perokok (Aditama dkk, 1997).

Bab 2 

Isi / Pembahasan 

A. Pengertian

Kesehatan pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segalapenyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusiatersebut

Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pribadi tersebut.

Menurut WHO, ada empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:

1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.

b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.

c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.





Bab 3 

Rangkuman 





A. Kesimpulan



Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan bahwa Kesehatan adalah badan diri seseorang yang bersih dari segalapenyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusiatersebut.Kesehatan ini sendiri memiliki banyak arti berbagai versi,tetapi tujuannya sama untuk sehat jasmani dan rohani.

Untuk memelihara dan menjaga kesehatan yang ada pada diri sendiri , kita bisa melakukan banyak hal seperti menjaga kebersihan lingkungan / Kesehatan yang ada dalam diri kita sendiri. Dan dalam menyikapi kesehatan yang terjaga dan yang ada kita harus bisa menjaga kebersihan baik pakaian, makanan,dll,Hidup sehat itu Indah.

B. Sumber

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16261/5/Chapter%20I.pdf

http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar