Sabtu, 23 November 2013

Artikel


 1.      Data Publikasi

a.       Judul artikel       :  Begini Pertolongan Pertama Saat Kena Luka Bakar

b.      Penulis               :   Merry Wahyuningsih
c.   Penerbit             : http://health.detik.com 
d.  No/tanggal          : Jumat, 22/11/2013 14:42 WIB
e.     Tema                 : Kesehatan

2.  Ringkasan

Tersiram air panas, terkena knalpot motor atau tersulut korek api, semuanya dapat meninggalkan luka bakar. Agar tak semakin parah, ada beberapa pertolongan pertama yang perlu Anda dilakukan. Apa saja?
Luka bakar dibedakan menjadi tiga tingkatan atau grade, yaitu:
1. Grade 1 untuk sunburn (kulit merah terbakar matahari)
2. Grade 2 untuk luka bakar yang melepuh atau menimbulkan gelembung di kulit, seperti luka tersiram air atau minyak panas. Grade 2 digolongkan menjadi grade 2 (a) untuk luka bakar dengan permukaan tipis, dan grade 2 (b) untuk luka bakar yang lebih dalam dan masih ada rangsang nyeri. Adanya rangsang nyeri artinya masih ada jaringan kulit yang baik.
3. Grade 3 untuk luka bakar yang semua lapisan dermisnya telah hilang atau rusak. Pada luka bakar ini biasanya sudah tidak ada lagi respons nyeri, yang menandakan bahwa jaringannya telah mati. Contohnya luka bakar terkena api.

3.  Keunggulan

"Untuk luka bakar ringan (grade 1 dan grade 2 a), pertolongan pertamanya yaitu diguyur air yang mengalir dari kran selama 30-40 menit. Jangan diberi odol, tepung, kecap, mentega. Paling bagus diberi es," papar dr Vera Ikasari, SpBP, spelialis bedah plastik dari RSU Bunda, saat ditemui dalam acara Media Gathering Peluncuran Wound Care, di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Guyuran air kran yang mengalir dimaksudkan agar suhu air selalu konstan, tidak mengikuti suhu tubuh. Tujuannya, agar panas tidak masuk dan menjalar ke jaringan yang lebih dalam.
"Karena biasanya proses luka bakar belum selesai. Kalau sekarang tersiram air panas, melepuh tapi dibiarkan, besok lepuhnya akan semakin lebar. Itu karena proses luka bakarnya terus terjadi. Nah, air mengalir atau es ini fungsinya untuk menghentikan panas dan luka bakarnya tidak semakin parah," tutupnya.

4. Kelemahan
Jika luka sudah kering pasti akan membekas luka  bakar tersebut.
5. kesimpulan
 Artikel ini baik dibaca untuk siapapun terutama penderita luka bakar karena sangat inspiratif.fakta yang ada membuat orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengobati luka bakar
6. Lampiran
Study :
Tersiram air panas, terkena knalpot motor atau tersulut korek api, semuanya dapat meninggalkan luka bakar. Agar tak semakin parah, ada beberapa pertolongan pertama yang perlu Anda dilakukan. Apa saja?

Luka bakar dibedakan menjadi tiga tingkatan atau grade, yaitu:

1. Grade 1 untuk sunburn (kulit merah terbakar matahari)

2. Grade 2 untuk luka bakar yang melepuh atau menimbulkan gelembung di kulit, seperti luka tersiram air atau minyak panas. Grade 2 digolongkan menjadi grade 2 (a) untuk luka bakar dengan permukaan tipis, dan grade 2 (b) untuk luka bakar yang lebih dalam dan masih ada rangsang nyeri. Adanya rangsang nyeri artinya masih ada jaringan kulit yang baik.

3. Grade 3 untuk luka bakar yang semua lapisan dermisnya telah hilang atau rusak. Pada luka bakar ini biasanya sudah tidak ada lagi respons nyeri, yang menandakan bahwa jaringannya telah mati. Contohnya luka bakar terkena api.

"Untuk luka bakar ringan (grade 1 dan grade 2 a), pertolongan pertamanya yaitu diguyur air yang mengalir dari kran selama 30-40 menit. Jangan diberi odol, tepung, kecap, mentega. Paling bagus diberi es," papar dr Vera Ikasari, SpBP, spelialis bedah plastik dari RSU Bunda, saat ditemui dalam acara Media Gathering Peluncuran Wound Care, di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Guyuran air kran yang mengalir dimaksudkan agar suhu air selalu konstan, tidak mengikuti suhu tubuh. Tujuannya, agar panas tidak masuk dan menjalar ke jaringan yang lebih dalam.

"Karena biasanya proses luka bakar belum selesai. Kalau sekarang tersiram air panas, melepuh tapi dibiarkan, besok lepuhnya akan semakin lebar. Itu karena proses luka bakarnya terus terjadi. Nah, air mengalir atau es ini fungsinya untuk menghentikan panas dan luka bakarnya tidak semakin parah," tutupnya.

Sumber : http://health.detik.com/read/2013/11/22/144243/2420831/763/begini-pertolongan-pertama-saat-kena-luka-bakar

Jumat, 18 Oktober 2013

Analisis penulisan ejaan artikel & diksi

Penggunaan ejaan kata / kosakata yang kurang tepat dalam sebuah artikel


Contoh artikel yang diambil dari website detik.com:





Jakarta - [1]Gamer pemilik konsol Wii U selama ini mengeluh waktu tunggu lumayan lama saat berpindah antar menu di layar [2]kontrolernya. Menanggapi masalah tersebut, sempat dikabarkan Nintendo berniat merilis [3]update sebagai solusinya.
Sejak waktu peluncurannya hingga saat ini, memang belum ada pernyataan resmi dari Nintendo mengenai update yang dijanjikan. Namun pemilik Wii U sepertinya boleh bernapas lega.
Melalui sebuah video yang diposting ke Youtube, diperlihatkan sebuah demo yang menunjukan perbandingan dua layar kontroler Wii U. Salah satunya memiliki waktu perpindahan menu yang jauh lebih cepat dibanding yang satunya.
Kontroler Wii U yang diduga kuat telah [4]dibekali update terbaru tersebut hanya butuh waktu sekitar 8 detik untuk berpindah antar menu. Jauh lebih cepat dibanding satunya yang diduga merupakan versi yang saat ini. Ia butuh waktu hingga 20 detik untuk berpindah menu.
Dikutip oleh detikINET dari Kotaku, Rabu (27/3/2013), dikabarkan update bagi konsol game Wii U tersebut akan [5]menghampiri seluruh penggunanya sekitar bulan April nanti.



Untitled

Referensi :
http://tomtomdj.wordpress.com/2013/03/27/ejaan-yang-salah-dalam-artikel/
http://inet.detik.com/read/2013/03/27/153030/2205346/654/dikeluhkan-lelet-wii-u-segera-dapatkan-update?i991102105 
http://productmanagement.blogdetik.com/files/2012/03/618318f310584e67d5fe5783dec9afb0_detikcom_logo.jpg

Sabtu, 08 Juni 2013

tugas ketiga IMBALAN DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI

IMBALAN DAN HUKUMAN DALAM ORGANISASI

Definisi Imbalan


Imbalan adalah sesuatu yang meningkatkan frekuensi kegiatan seorang pegawai. Sesuatu dinamakan imbalan atau bukan, tergantung pada keseluruhan pengaruh terhadap perilaku pegawai. Jika kinerja seorang pegawai diikuti oleh sesuatu dan kinerja lebih sering terjadi di saat kemudian setelah sesuatu, maka sesuatu tersebut disebut imbalan. 
Pemberian imbalan yang positif oleh pimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap peningkatan kemampuan dan kepuasan pegawai pada kelompok tugas administratif, profesi, teknik dan pelayanan di Rumah Sakit ( Penelitian Sims dan Szilagyi ,1975) Dalam praktek, sayangnya sering terjadi kesalahan pemberian imbalan (disfunctional reward). Pemimpin memberikan imbalan justru terhadap perilaku pegawai yang tidak diharapkan, sementara itu hukuman justru diberikan pada perilaku pegawai yang baik (Prawirosentono, 1999). Sebagai contoh seorang pegawai yang mempunyai kemampuan menyelesaikan tugas laporan yang buruk, tiba-tiba pimpinan mengalihkan tugas secara permanen kepada pegawai lain yang dipercaya mampu mengerjakannya dengan baik. Pada situasi seperti itu, secara tidak sengaja seorang pegawai memperoleh imbalan dengan membuat kesalahan dan seseorang mendapat hukuman setelah membuat pekerjaan yang baik.
  • Faktor-faktor Dalam Menentukan Pemberian Imbalan
Menurut Gary Dessler (1998) didalam menentukan rumusan rencana tarif upah, terdapat empat faktor yang harus menjadi pertimbangan, yakni faktor hukum, serikat buruh, kebijakan dan keadilan. Faktor Hukum dan peraturan perundang-undangan yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan masalah tarif upah, antara lain :

1. Davis Bacon Act 1931 (Undang-undang Davis Bacon)

Undang-undang yang diberlaku pada tahun 1931 yang menetapkan tarif upah untuk para pekerja yang dipekerjakan oleh kontraktor yang bekerja untu pemerintah federal. 

2. Wals-Healey Public Contract Act 1936 (Undang-undang Kontrak Publik Walshealey)

Undang-undang yang diberlakukan pada tahun 1936 yang menuntut upah minimum dan kondisi kerja bagi karyawan yang bekerja pada kontrak pemerintah mana saja sejumlah lebih dari $10.000. Undang-undang ini berisi ketentuan upah minimum, jam maksimum, serta keselamatan dan kesehatan kerja.


3. Fair labor Standards Act 1938 (Undang-undang Standar Kerja yang Adil)

Undang-undang ini mengatur upah minimum, jam maksimum, pembayaran waktu lembur, pembayaran yang adil, penyimpanan catatan, dan ketentuan tenaga kerja anak, pekerja pertanian, serta mereka yang dipekerjakan oleh pengecer besar tertentu dan perusahaan jasa.


4. Equal Pay Act 1963 (Undang-undang Pembayaran yang sama)

Merupakan undang-undang standar kerja yang adil, menetapkan bahwa karyawan dari satu jenis kelamin tidak boleh dibayar dengan tarif lebih rendah dari yang dibayarkan pada jenis kelamin lain untuk melakukan pekerjaan yang pada dasarnya sama. Khususnya jika pekerjaan itu menuntut keterampilan, usaha, dan tanggung jawab dan dijalankan dibawah kondisi kerja yang sama, karyawan dari kedua jenis kelamin harus dibayar sama kecuali kalau pembayaran itu didasarkan pada sistem senioritas, sistem jasa, kuantitas atau kualitas produksi, atau faktor apa saja selain jenis kelamin.


5. Civil Rights Act 1964 (Undang-undang Hak Sipil)

Undang-undang ini mengatur praktik employment yang dilakukan seorang majikan dengan mendiskriminasi individu mana saja sehubungan dengan penerimaan tenaga kerja, kompensasi, persyaratan, kondisi, atau hak istimewa employment karena ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, atau negeri asal.


6. Employee Retirement Income Security Act 1974 (Undang- undang)

Keamanan Pendapatan Pensiun Karyawan). Undang-undang yang memberikan perlindungan pemerintah atas pensiun untuk semua karyawan dengan rencana pensiun perusahaan. Juga mengatur hak-hak tetap karyawan yang keluar sebelum pensiun bisa mengklaim kompensasi dari rencana pensiun.


7. The Tax Reform Act of 1986 (Undang-undang Reformasi Pajak)

Undang-undang ini mengatur tarif pajak individual, sehingga mempengaruhi peningkatan tunjangan karyawan rakyat jelata, sementara pengurangan tunjangan yang tinggi bagi karyawan yang mendapat imbalan tinggi.


Selanjutnya faktor kebijakan kompensasi yang menjadi garis pedoman kompensasi yang penting bagi perusahaan, apakah akan menjadi pemimpin atau pengikut dalam hal yang menyangkut imbalan. Kemudian faktor kebutuhan akan keadilan dalam penentuan tarif imbalan, khususnya keadilan internal dan eksternal. Secara eksternal, pembayaran harus sebanding dengan tarif dalam organisasi lain, sedangkan secara internal, masing-masing karyawan hendaknya memandang pembayarannya sebagai sama dengan tarif pembayaran lain yang ada didalam organisasi.

                Menurut Gomez, et.all (1995), External equity refers to the perceifed fairness of pay relative to what other employees are paying for the same type of labor. To achieve external equity, they use salary data on benchmark or key jobs obstained from market surveys to set a pay policy (Keadilan eksternal merujuk kepada adanya kesesuaian imbalan yang diterima karyawan pada suatu perusahaan dengan karyawan pada perusahaan lain untuk jenis pekerjaan yang sama. Untuk mencapai keadilan eksternal tersebut perusahaan dapat menggunakan data upah dari benchmark atau melaksanakan surveypasar pada jenis pekerjaan dan ukuran perusahaan yang relatif sama untuk menentukan kebijakan upah). Kebijakan tingkat imbalan eksternal dipengaruhi oleh tingkat permintaan dan suplai tenaga kerja, pasar produk, karakteristik industri, kemampuan untuk memberikan gaji. Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah larangan atau izin untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu atau dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. (Soerojo Wignjodipoero, S.H).dengan tujuan agar kinerja pada organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam suatu organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi


              Pada suatu organisasi sangat diperlukan aturan dan hukuman serta imbalan dimana imbalan dalam suatu organisasi itu penting karena kita memang menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka. Imbalan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung.


            Imbalan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik. Sebaiknya Imbalan bukan untuk mereka yang paling di dalam bidangnya melainkan berikan target dan berikan Imbalan buat mereka yang melampui target yang ada. Imbalan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku.


             Sedangkan aturan dan hukuman berfungsi sebagai suatu alat pengendali agar suatu kinerja dalam suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Jika suatu organisasi aturan dan hukuman tidak diterapkan maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi.
Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka dibuatlah hukuman agar kita mematuhi hukuman tersebut. Hukuman tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi. Perlunya hukuman dalam organisasi agar pelaku dalam organisasi tersebut dapat merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan: Waktu, Intensitas, Jadwal, Klarifikasi, dan Impersonalitas (tidak bersifat pribadi).

DAFTAR PUSTAKA

http://cokroaminoto.wordpress.com/2007/06/12/imbalan-dalam-pekerjaanrespon-untuk-joni/
http://syahrulharahab.blogspot.com/2012/12/imbalan-dan-hukuman.html
http://s3goldsolution.blogspot.com/2011/01/penghargaan-dan-hukuman-dalam.html
http://jumadibismillahsukses.blogspot.com/2012/12/pengaruh-kompensasi-terhadap-kinerja.html
http://hukum-on.blogspot.com/2012/06/pengertian-hukum-menurut-para-ahli.html
http://yenni-s.blogspot.com/2012/02/imbalan-dan-hukuman-dalam-organisasi.htmlhttp://roby-coratcoret.blogspot.com/2013/05/imbalan-dan-hukuman-dalam-organisasi.html
http://adhiwira.blogspot.com/2013/05/imbalan-dan-hukuman-dalam-organisasi.html

Sabtu, 06 April 2013

Tugas kedua Teori Organisasi Umum


sofstkill Teori Organisasi Umum

                                       Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

# Definisi Pengambilan Keputusan #
          Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.

          Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations.
          Setelah pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian tentang “pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry, definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang dimungkinkan).

          Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
Jenis - Jenis Keputusan terdiri dari :
     · Keputusan Strategis
       Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
     · Keputusan Taktis
       Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
     · Keputusan Operasional 
       Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Model-model Pengambilan keputusan :
    a. Model Perilaku Pengambilan keputusan
     · Model Ekonomi
yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum
     · Model Manusia Administrasi
Dikemukan oleh Herbert A. Simon dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
     · Model Manusia Mobicentrik
Dikemukakan oleh Jennings, dimana perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu bergerak bebas mengambil keputusan
     · Model Manusia Organisasi
Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam pengambilan keputusan
     · Model Pengusaha Baru
Dikemukakan oleh Wright Mills menekankan pada sifat kompetitif
     · Model Sosial
Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
      
        b. Model Preskriptif dan Deskriptif 
 Fisher mengemukakan bahwa pada hakekatnya ada 2 model pengambilan keputusan, yaitu:
     · Model Preskriptif 
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
     · Model Deskriptif
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Model preskriptif berdasarkan pada proses yang ideal sedangkan model deskriptif berdasarkan pada realitas observasi.
               Disamping model-model diatas (model linier) terdapat pula model Spiraldimana satu anggota mengemukakan konsep dan anggota lain mengadakan reaksi setuju tidak setuju kemudian dikembangkan lebih lanjut atau dilakukan “revisi” dan seterusnya.

Dasar Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
    Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu mudah terkena
    sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari keputusuan intuitif ini terdapat
    beberapa keuntungan, yaitu : 

I. Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untuk memutuskan.
II. Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.
          Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering diabaikan. 

2. Pengambilan Keputusan Rasional
    Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah yang dihadapi
    merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan
    pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur
    apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui
    saat itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
    Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah fakta yang
    memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan informasi. Kumpulan fakta yang
    telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari
    data. Dengan demikinan, data harus diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar
    pengambilan keputusan. Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu
    memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup itu
    sangat sulit.

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
    Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah kasus seperti
    ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri melalui arsip-arsip penhambilan
    keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan
    tersebut pernah terjadi sebelumnya, maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama
    atau tidak dengan situasi dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang
    sebelumnya itu untuk mengatasi masalah yang timbul.
    Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah.
    Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan
    kemampuan untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah
    penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
    Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap orang yang
    menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil keputusan dalam rangka
    menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
    Keputusan yang berdasarkan wewenang memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan tersebut
    antara lain : banyak diterimanya oleh bawahan, memiliki otentisitas (otentik), dan juga karena didasari
    wewenang yang resmi maka akan lebih permanent sifatnya.
    Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan sifat rutin dan
    mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan wewenang kadangkala oleh pembuat
    keputusan sering melewati permasahan yang seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang
    jelas.
Contoh pengambilan keputusan dalam organisasi
        DPR yang masih ragu dalam pengambilan keputusan menaikkan tarif listrik 10%. Ini di karenakan
        bentroknya pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah yang ingin tarif di naikkan, dan
        masyarakatnyanya yang tidak setuju. Mungkin bagi pemerintah memaksa ingin menaikkan tarif 10%
        hanya hal biasa saja, tetapi bagi masyarakat apalagi yang tidak mampu ini adalah hal yg berat.
        Akibatnya pihak DPR pun belum mengambil keputusan apapun untuk menaikkan atau tidak 

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam Pengambilan Keputusan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan menurut Terry, yaitu :
        a )  Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu
              diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
        b )  Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi.
        c )  Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan
              kepentingan organisasi.
        d )  Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif tandingan.
        e )  Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah menjadi tindakan
              fisik.
        f )   Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
        g )  Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
        h )  Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
        i  )  Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan mata rantai berikutnya.

Tugas pertama PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


sofstkill Teori Organisasi Umum

                                             Peranan Komunikasi dalam Organisasi

                 
             

                   Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.

1. Peranan antar personal seorang manajer meliputi tiga hal.

a. Peranan tokoh
            Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dan lain-lain.
b. Peranan pimpinan
             Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Ada juga kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinananya secara efektif, maka ia harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran, kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat diharapkan hasil yang memuaskan.
c. Peranan penghubung
              Dalam peranan sebagai penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.

2. Peranan informasi.
                Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut.
a). Peranan monitor
               Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontrak pribadinya yang selalu dibinanya.
b). Peranan penyebar
               Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya.
c). Peranan juru bicara
               Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam peranannya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi.
               Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan terhadap organisasinya.
Kepada khayalak di luar organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya. Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai dengan peraturan sebagaimana mestinya.

3. Peranan memutuskan.
                 Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini.
                 1. Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan 
                     penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan
                     untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa
                     untuk mengembangkan sebuah proyek yang diawasinya sendiri atau didelegasikannya kepada
                     bawahannya.
                 2. Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap
                      tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dsb.
                 3. Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan
                     apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian
                     pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan
                     keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat
                    memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikiran
                    tunggal .
                4. Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang
                    resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak
                    resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekayaan. Bagi manajer, perundingan merupakan
                    gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai kewenangan untuk menanggapi sumber-sumber
                    organisasional pada waktu yang tepat dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi
                    yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting. 

Jumat, 25 Januari 2013

tokoh pendidikan di bidang musik



Salah Satu TOKOH Yang sangat berperan


LUDWIG VAN BEETHOVEN (1770-1827)


http://www.indotoplist.com/member/admin/img_detail.php?detail_id=539





Raja di raja pencipta musik Ludwig van Beethoven keluar jadi jabang bayi tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kanak-kanak sudah tampak jelas bakat musiknya yang luar biasa dan buku musik ciptaannya muncul pertama kali tahun 1783. Di usia remaja dia berkunjung ke Wina dan diperkenalkan kepada Mozart tetapi perjumpaan keduanya berlangsung singkat. Tahun 1792 Beethoven kembali ke Wina dan sebentar dia belajar musik dengan Haydn yang kala itu pencipta musik Wina kesohor (Mozart mati setahun sebelumnya). Beethoven menetap di Wina, Mekkahnya musik waktu itu, selama sisa hidupnya. Rasa musik Beethoven yang tinggi selaku pemain piano mengesankan tiap pendengamya dan dia berhasil baik selaku pemain maupun guru. Segera dia menjadi pencipta musik yang produktif juga. Karyanya dapat sambutan baik. Sejak umur pertengahan dua puluhan ke atas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku ciptaan musiknya tanpa kesulitan apa pun.

Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak. Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis muda. Tuli buat seorang pencipta musik betul-betul suatu malapetaka. Suatu ketika timbul keinginannya mau bunuh diri saja.

Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda tetapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristeri.

Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.

Pada usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."

Ini merupakan ironi yang kejam dari sebuah nasib bahwa seorang komponis paling berbakat sepanjang jaman harus tertimpa musibah ketulian semacam itu. Kalau saja Beethoven dengan kekuatan tekad non-manusiawi -- dalam ketuliannya itu-- terus tetap menjaga mutu komposisi musiknya, ini akan merupakan hal yang memukau dan brilian. Tetapi, kenyataan lebih mengherankan lagi ketimbang yang dibayangkan dalam masa tahun-tahun ketulian totalnya, Beethoven melakukan ciptaan tidak sekedar setarap dengan apa yang dihasilkan sebelumnya, melainkan umumnya dianggap merupakan hasil karya terbesarnya. Dia meninggal di Wina tahun 1827 pada usia lima puluh tujuh tahun.

Karya Beethoven yang banyak itu termasuk 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi. Tetapi, yang lebih penting dari jumlah ciptaannya adalah segi kualitasnya. Karyanya merupakan kombinasi luar biasa dari kedalaman perasaan dengan kesempurnaan tata rencana. Beethoven memperagakan bahwa musik instrumental tak bisa lagi dianggap cuma punya nilai seni nomor dua. Ini dibuktikan dari komposisi yang disusunnya yang telah mengangkat musik instrumental itu ke tingkat nilai seni yang amat tinggi.
Beethoven benar-benar seorang pencipta orisinal yang jempolan dan banyak perubahan-perubahan yang dilakukan dan diperkenalkannya mempunyai pengaruh yang abadi. Dia memperluas ukuran sebuah orkestra. Dia menambah panjangnya simfoni dan memperluas daya jangkaunya. Dengan mendemonstrasikan kemungkinan yang hampir tak terbatas yang bisa dihasilkan oleh piano, dia membantu menjadikan piano itu instrumen musik yang paling terkemuka. Beethoven membuka babak transisi dari musik klasik ke musik bergaya romantik dan karyanya merupakan sumber ilham untuk gaya romantik.

Dia menanamkan daya pengaruh yang menghunjam pada diri komponis-komponis yang muncul belakangan, termasuk tokoh-tokoh yang memiliki gaya berbeda seperti Brahms, Wagner, Schubert dan Tchaikovsky. Dia juga merintis jalan buat Berlioz, Gustav Mahler, Richard Strauss dan banyak lagi lainnya.

Nyata benar, Beethoven mesti ditempatkan di atas musikus mana pun dalam daftar urutan buku ini. Meski Johann Sebastian Bach nyaris punya keistimewaan setara, karya Beethoven lebih luas dan lebih sering didengar ketimbang ciptaan Bach. Lebih dari itu, sejumlah penyempurnaan yang dilakukan Beethoven lebih punya pengaruh mendalam terhadap perkembangan musik selanjutnya ketimbang hasil karya Bach.

Secara umum, ide etik dan politik lebih gampang dijabarkan dengan kata-kata daripada musik dan kesusasteraan. Punya ruang lingkup pengaruh yang lebih luas dari pada musik. Atas dasar pertimbangan inilah Beethoven --meski tokoh jempolan dalam sejarah musik-- ditempatkan dalam urutan lebih rendah ketimbang Shakespeare. Dalam hal membandingkan antara Beethoven dan Michelangelo, saya amat terpengaruh dengan kenyataan bahwa umumnya orang lebih banyak gunakan

waktu mendengarkan musik daripada memandang lukisan atau patung pahatan, dan atas dasar alasan ini pula saya pikir komponis-komponis musik umumnya lebih berpengaruh dibanding pelukis atau pemahat yang kemasyhurannya dalam lapangan masing-masing setara. Walhasil, tampaknya cukup layak menempatkan Beethoven pada urutan antara Shakespeare dan Michelangelo.

Kelebihan dan kekurangan

Ledwig van bethoven mempunyai bakat yang luar biasa dari kanak – kanak dan juga mampu Menciptakan, Rasa musik Beethoven yang tinggi selaku pemain piano mengesankan tiap pendengamya dan dia berhasil baik selaku pemain maupun guru. Segera dia menjadi pencipta musik yang produktif juga. Karyanya dapat sambutan baik. Sejak umur pertengahan dua puluhan ke atas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku ciptaan musiknya tanpa kesulitan apa pun.

Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.

Adapun kekurangan dari bethoven Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."Dan juga mempunyai kekurangan pada telinga yang mengalami ketulian



Link : http://media.isnet.org/iptek/100/index.html
Referensi:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978
Terjemahan H. Mahbub Djunaidi, 1982


Tulisan ( Kesehatan )

Mata kuliah sofstkill

    Bab 1 pendahuluan 

A. Latar belakang

 Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Saat ini banyak penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh kuman atau bakteri,

tetapi lebih disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat. Jantung koroner,

kanker, stroke, diabetes, gigi keropos dan tekanan darah tinggi merupakan contoh

dari penyakit-penyakit tersebut. Hardinge (2001) mengemukakan bahwa merokok

adalah salah satu kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat itu. Bahkan jumlah

perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

Pada tahun 2002, jumlah rokok yang dihisap oleh penduduk Indonesia

mencapai 215 miliar batang. Urutan pertama ditempati Cina dengan jumlah 1.643

miliar batang, Amerika Serikat 451 miliar, Jepang 328 miliar, dan Rusia di peringkat

keempat sebanyak 258 miliar batang. Sekitar setengah dari jumlah perokok akan

meninggal akibat rokoknya. Separuh dari mereka yang meninggal itu akan tutup usia

pada umur 35-69 tahun. Dari tahun ke tahun, jumlah perokok aktif di Indonesia

mengalami peningkatan. Hadiarto Mangunnegoro, menyebutkan bahwa jumlah

perokok aktif di Indonesia yang pada tahun 1990-an sekitar 22,5% naik menjadi

60,0% dari jumlah penduduk pada tahun 2000 (Abhinimpuno, 2007).

The Asean Tobacco Control Report Card dalam laporannya tahun 2007 menyebutkan, jumlah perokok di Asean mencapai 124,69 juta orang dan Indonesia menyumbang perokok terbesar dengan jumlah 57,56 juta (46,16%) perokok. Negara Asean tercatat sebagai penyumbang kematian hampir 20%, dan Indonesia merupakan yang terbesar. Sementara itu survei World Health Organization (WHO) tahun 2002 tentang prevalensi merokok di Asia juga menunjukkan bahwa perokok di Indonesia, khususnya pria, paling tinggi mencapai 69,0%, melebihi Tiongkok (53,4%), India(29,4%), dan Thailand (39,3%) (Zakiyah, 2008).

Merokok, sebagai salah satu bentuk perilaku berisiko kesehatan semakin

menggejala di kalangan usia muda bahkan remaja awal (Smet, 1994). Penelitian

Prabandari (1994) dalam Astuti (2007) menunjukkan bahwa kebanyakan remaja

mulai merokok pada usia 15 – 17 tahun. Data lain menunjukkan bahwa dari 14

propinsi yang ada di Indonesia, 59,04% laki-laki usia 10 tahun ke atas dan 4,83%

wanita pada usia yang sama saat ini adalah perokok (Aditama dkk, 1997).

Bab 2 

Isi / Pembahasan 

A. Pengertian

Kesehatan pribadi adalah badan diri seseorang yang bersih dari segalapenyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusiatersebut

Pribadi yang sehat bisa dikatakan sehat bila luar dan dalam tubuh pribadi seseorang itu sudah bersih dari segala penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pribadi tersebut.

Menurut WHO, ada empat komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam definisi sehat yaitu:

1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental
Sehat Mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat “(Men Sana In Corpore Sano)”.
Atribut seorang insan yang memiliki mental yang sehat adalah sebagai berikut:

a. Selalu merasa puas dengan apa yang ada pada dirinya, tidak pernah menyesal dan kasihan terhadap dirinya, selalu gembira, santai dan menyenangkan serta tidak ada tanda-tanda konflik kejiwaan.

b. Dapat bergaul dengan baik dan dapat menerima kritik serta tidak mudah tersinggung dan marah, selalu pengertian dan toleransi terhadap kebutuhan emosi orang lain.

c. Dapat mengontrol diri dan tidak mudah emosi serta tidak mudah takut, cemburu, benci serta menghadapi dan dapat menyelesaikan masalah secara cerdik dan bijaksana.

3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada di setiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayaan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti yang lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah suasana kehidupan berupa perasaan aman damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan masyarakat yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan selalu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.

4. Sehat Spiritual
Spiritual merupakan komponen tambahan pada definisi sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.
Keempat komponen ini dikenal sebagai sehat positif atau disebut sebagai “Positive Health” karena lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata.





Bab 3 

Rangkuman 





A. Kesimpulan



Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan bahwa Kesehatan adalah badan diri seseorang yang bersih dari segalapenyakit yaitu berasal dari dalam tubuh manusia maupun luar tubuh manusiatersebut.Kesehatan ini sendiri memiliki banyak arti berbagai versi,tetapi tujuannya sama untuk sehat jasmani dan rohani.

Untuk memelihara dan menjaga kesehatan yang ada pada diri sendiri , kita bisa melakukan banyak hal seperti menjaga kebersihan lingkungan / Kesehatan yang ada dalam diri kita sendiri. Dan dalam menyikapi kesehatan yang terjaga dan yang ada kita harus bisa menjaga kebersihan baik pakaian, makanan,dll,Hidup sehat itu Indah.

B. Sumber

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16261/5/Chapter%20I.pdf

http://www.firmanthok.web.id/2012/07/arti-kesehatan-menurut-who.html

Tulisan tentang pariwisata



Tulisan ( Pariwisata )

Mata kuliah sofstkill

Bab 1 pendahuluan 



A. Latar belakang



Kepariwisataan Indonesia merupakan penggerak perekonomian nasional yang potensial untuk memacu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Pada tahun 2008 kepariwisataan Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp. 153,25 trilyun atau 3,09% dari total PDB Indonesia (BPS, 2010). Pada tahun 2009, kontribusinya meningkat menjadi 3,25%. Pertumbuhan PDB pariwisata pun sejak tahun 2001 selalu menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan PDB nasional. Walaupun masih menunjukkan angka sementara, pada tahun 2009 pertumbuhan PDB pariwisata mencapai 8,18%, sedangkan PDB nasional hanya 4,37%. Pada tahun yang sama, devisa dari pariwisata meurpakan kontributor terbesar ketiga devisa negara, setelah minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Peringkat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat sejak tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa negara.

Berbagai program pemerintah untuk meningkatkan kinerja kepariwisataan Indonesia sebagai sektor andalan pembangunan nasional terus dilakukan, antara lain dengan menyelenggarakan program Visit Indonesia Year yang terakhir ini dilaksanakan pada tahun 2009 dengan tema “Marine & MICE”. Penyelenggaraan MICE diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara, domestik, maupun mancanegara ke Indonesia untuk mengejar target jumlah kunjungan yang telah ditetapkan.

Dalam rangka mendukung program tersebut, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata telah menetapkan 13 destinasi MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) unggulan, yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Balikpapan, Medan, Batam-Bintan, Padang-Bukittinggi, Makassar, Manado, Palembang, Mataram, dan Bandung. Penetapan 13 destinasi MICE unggulan ini telah mendorong diselenggarakannya ratusan event nasional maupun internasional di Indonesia setiap tahunnya. Pada tahun 2008, di Indonesia telah diselenggarakan 400 event nasional dan 225 eventinternasional. Pada tahun 2009, sampai bulan April saja sudah mencapai 164 event nasional dan 181 internasional.

Penyelenggaraan event yang telah berlangsung di Indonesia memberikan dampak positif maupun negatif terhadap destinasi penyelenggara, baik manfaat ekonomi, sosial, maupun budaya. Belum banyak, bahkan sangat sedikit penelitian yang menganalisis dampak penyelenggaraan event di Indonesia.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia saat ini sedang menyelenggarakan kegiatan Penelitian Dampak Event Pariwisata, dengan fokus pada dampak ekonomi yang dihasilkan dari penyelenggaraan event. Lima destinasi MICE unggulan menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu Batam-Bintan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu melakukan kegiatan penelitian dengan judul penelitian Dampak Eventt Pariwisata. Melalui kegiatan ini, maka diharapkan dapat diketahui dampak eventt pariwisata dalam pembangunan kepariwisataan di Indonesia

.

Bab 2 

Isi / Pembahasan 

A. Pengertian



Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari transportasi, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan, dll. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai olehOrganisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal. Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah

pariwisata ini memberikan informasi tentang dunia pariwisata indonesia. Menggali informasi yang lengkap tentang obyek - obyek wisata di Indonesia, dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan kita di bidang pengembangan pariwisata Indonesia.

Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atauliburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia
WISATA : adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu tertentu;
WISATAWAN : adalah orang yang melakukan wisata;
PARIWISATA : adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
KEPARIWISATAAN : adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

Definisi yang ditentukan dalam UU no.10/2009 tersebut merupakan salah satu definisi di antara sekian banyak definisi yang kita kenal selama ini. Definisi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam upaya pengembangan kepariwisataan Indonesia. Tidak berlaku universal.

Untuk memperoleh pengertian yang sama mengenai istilah-istilah tersebut, sebaiknya kita tinjau juga dari sudut lainnya yang bersifat universal dan ditujukan untuk memberikan acuan bagi kebutuhan lainnya, antara lain kebutuhan statistik dan / atau pengaturan dan pengelolaan kepariwisataan secara internasional. Tinjauan tersebut dapat dilakukan dari dua segi pengertian, yaitu Pengertian istilah (etimologi) dan Pengertian ilmiah (definisi);

(1). Pengertian Istilah

Kata ‘pariwisata’ telah berhasil dipopulerkan, pada mulanya diperkenalkan oleh Menteri PDPTP (Perhubungan, Pos, Telekomunikasi & Pariwisata), pada waktu itu Let.Jen. Djatikusumo, dalam kesempatan Musyawarah Nasional Tourisme II di Tretes, Jawa Timur, pada tahun 1958.
Diperkenalkannya istilah ‘pariwisata’ dimaksudkan sebagai pengganti ‘tourisme’ (Belanda, Perancis) atau ‘tourism’ (Inggris).

Bila diuraikan menurut arti-katanya, maka ‘pariwisata’ yang berasalkan kata ‘pari’ dan ‘wisata’ dari bahasa Sansekerta, akan berarti sebagai berikut:
Pari = seringkali, berulangkali/berkali-kali; dapat juga berarti ‘umum’ (bandingkan dengan: sidang ‘paripurna’ = sidang umum & lengkap, – umum masalahnya yang dibicarakan dan lengkap anggotanya yang hadir -, bermakna sama dengan “sidang pleno, plenary session/meeting”);

Wisata = pergi (to go, kata kerja), bepergian (to travel, kata kerja); dapat juga berarti ‘perjalanan’ (travel, kata benda);
Pariwisata = beberapa perjalanan yang dilakukan secara bersambung/ berantai dari satu tempat ke tempat berikutnya dan diakhiri di tempat keberangkatan (=tour, perjalanan keliling);
Sebagaimana lazim dalam bahasa Indonesia, pembubuhan awalan ‘ke-’ dan akhiran ‘-an’ memberikan arti yang lebih luas kepada asal katanya, seperti ‘seni’ menjadi ‘kesenian’, ‘budaya’ menjadi ‘kebudayaan’. Dalam bahasa Belanda dan Inggris, masing-masing membubuhkan akhiran ‘-isme’ dan ‘-ism’, seperti ‘hinduism’, ‘budhism’.
Maka atas dasar faham tersebut, ‘tourisme’ atau ‘tourism’ sebetulnya lebih tepat digantikan dengan ‘kepariwisataan’;
Secara ringkas dapatlah tersusun beberapa istilah seperti berikut:
Wisata = bepergian (to travel); perjalanan (travel);
Wisatawan = orang yang bepergian (traveler);
Para Wisatawan = wisatawan-wisatawan, orang-orang yang bepergian (travelers);
Pariwisata = perjalanan keliling (tour);
Kepariwisataan = hal-hal yang menyangkut, – terkait dengan -, pariwisata (tourism);
Pariwisatawan = orang yang melakukan perjalanan keliling (tourist);
Para Pariwisatawan = pariwisatawan-pariwisatawan, orang-orang yang melakukan perjalanan keliling (tourists);

Pada prakteknya penggunaan istilah-istilah tersebut seringkali dikacaukan satu dengan lainnya, seperti seringkali kata ‘pariwisata’ digunakan sebagai sinonim dari ‘kepariwisataan’. Demikian pula kata ‘wisatawan’ acapkali digunakan sebagai sinonim dari ‘pariwisatawan’ atau tourist, bahkan tidak jarang digunakan pula sebagai sinonim dari ‘pengunjung’ atau visitor.

(2). Pengertian ilmiah

Yang dimaksud dengan pengertian ilmiah di sini adalah pengertian yang dinyatakan dalam bentuk definisi, yang dapat memberikan jawaban atas pertanyaan “Apa sebenarnya kepariwisataan itu?”
Dari sekian banyak definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa di dalam pengertian ‘kepariwisataan’ terkandung adanya tiga fikiran dasar mengenai:
Adanya ‘gerak’, – perpindahan manusia dari satu tempat ke tempat lainnya;
Adanya ‘jeda’, – perhentian untuk sementara waktu (bukan untuk menetap), daripada orang-orang yang bergerak tersebut, di satu atau beberapa tempat yang bukan tempat tinggalnya;
Persinggahan dan/atau kunjungan tersebut tidak untuk mencari nafkah.

Dengan bertolak dari tiga fikiran dasar tersebut dapatlah disusun suatu definisi yang dapat mencakup pengertian yang lebih luas dan bersifat flexible, dapat digunakan untuk berbagai maksud, sebagai berikut.
Kepariwisataan adalah gejala-gejala yang menyangkut lalulintas manusia, berikut barang bawaannya, yang melakukan perjalanan untuk tujuan apa pun sepanjang tidak untuk maksud-maksud menetap serta memangku suatu jabatan dengan memperoleh upah dari tempat yang dikunjunginya.

Bila kepariwisataan (tourism) adalah gejala-gejala mengenai lalulintas manusia, maka pariwisatawan (tourist) adalah orang-orangnya yang berlalulintas, sehingga dapat dinyatakan bahwa:

Pariwisatawan, adalah orang yang malakukan perjalanan untuk tujuan apapun sepanjang tujuannya tidak untuk maksud-maksud menetap dan memangku suatu jabatan dengan memperoleh upah dari tempat yang dikunjunginya, paling sedikit tinggal selama 24 jam di tempat ia berkunjung tersebut.
Landasan pemikiran daripada definisi tersebut di atas adalah definisi yang dianjurkan oleh IUOTO (International Union of Official Travel Organizations – yang sekarang bernama WTO, World Tourism Organization) dalam rekomendasinya kepada Komisi Statistik PBB, sebagai hasil konferensi mengenai perjalanan dan pariwisata internasional (The United Nations Conference on International Travel and Tourism) di Roma, 21 Agustus – 5 September 1963.

IUOTO memberikan definisi tersebut dalam hubungannya dengan maksud-maksud statistik, yang digunakan juga oleh Indonesia, sebagai berikut:
Untuk maksud-maksud statistik, dengan istilah “pengunjung” (visitor) dimaksudkan:
“Setiap orang yang berkunjung ke suatu negara selain dari negara di mana ia biasanya bertempat tinggal, untuk tujuan apapun selain untuk maksud memangku jabatan dengan memperoleh upah dari negara yang dikunjunginya”.

Pada hakekatnya, penghitungan pengunjung tidak dilakukan berdasarkan jumlah orang, melainkan jumlah kunjungan (visit).
Dengan demikian seseorang dapat dihitung lebih dari satu kali kunjungan. Misalnya seorang melakukan kunjungan tiga kali dalam setahun, maka pengunjungnya = 1; kunjungan = 3).



Bab 3 

Rangkuman 

A. Kesimpulan

Kegiatan pariwisata sendiri telah bergerak sangat pesat dan menjadi nilai unggul dalam penghasil devisa di Indonesia maupun di Dunia selain sifatnya yang “ quick yielding” pariwisata sebagai suatu industri oleh para ahli ekonomi dianggap sebagai “ industri tanpa cerobong asap” yang berarti bahaya maupun kerugian yang di timbulkan relatif lebih kecil di banding kan dengan industri –industri lainya yang padat tekhnologi , di Indonesia sendiri banyak pariwisata yang bisa di aplikasikan dengan nilai seni dan budaya dalam pengembangan nya

Namun Demikian, tidak berarti bahwa pariwisata tidak mendatangkan bahaya yang dapat menimbulkan resiko, salah satu contohnya adalah adanya komersialisasi benda benda seni.



B. Sumber / Daftar putaka



http://caretourism.wordpress.com/2010/08/12/pengertian-dasar-kepariwisataan/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata