CLOUD COMPUTING
DEFINISI CLOUD COMPUTING
Cloud Computing secara harfiah diartikan sebagai : “Cloud = awan” dan “Computing = menghitung” jadi cloud computing diartikan langsung sebagai “menghitung awan”. Hehehe itu adalah pengertian yang sering dipahami oleh orang awam. Namun sebenarnya bukan itu yang dimaksud dengan “cloud computing”. Jika kita cek ke tante wikipedia maka dia menjawab berikut :
“Cloud computing adalah penggunaan sumber daya komputasi (hardware dan software) yang diwujudkan dalam bentuk layanan yang bisa diakses melalui jaringan (biasanya internet). Asal kata “cloud” diambil dari penggunaan simbol berbentuk awan yang sering digunakan sebagai abstraksi penggambaran infrastruktur kompleks yang dikandungnya dalam sebuah sistem. “
Namun definisi yang diberikan tante wikipedia tersebut tidak sejalan dengan layanan yang saat ini diberikan oleh Cloud Computing Service Provider (atau lebih akrab disapa CCSP) atau sering tidak sejalan dengan pemahaman dari perspektif perusahaan yang mengakses layanan cloud computing. Sebagai contoh; pada bulan Juni 2009, Verizon mengumumkan layanan barunya untuk delivery cloud computing services yang bisa diakses melalui jaringan MPLS. Dalam hal ini metode pengaksesan cloud computing tidak melalui internet namun melalui layanan WAN dari Verizon. Dengan pengaksesan layanan melalui WAN maka user dari cloud computing tersebut bisa mendapatkan tingkatan delay dan paket loss yang lebih kecil, terukur dan bisa lebih digaransi. Pendekatan pada case verizon ini merefer pada salah satu tipe arsitektur yang disupport oleh cloud computing yakni private cloud computing.
Penjelasan yang lebih njelimet lagi salah satunya dikeluarkan dalam salah satu edisi The Cloud Computing Journal pada Januari 2009 dimana di dalamnya terdapat sebuah artikel yang memberikan 21 definisi dari cloud computing.
Namun secara simple dapat dikatakan bahwa dengan adanya sumber daya komputasi (hardware dan software) yang bisa diakses melalui jaringan berarti sebuah perusahaan atau individu tidak perlu lagi terhambat hardware atau pun software jika membutuhkan alokasi komputasi. Perusahaan bisa menyewa tanpa harus memiliki dan bisa menggunakan kapanpun dan dimanapun selama bisa terkoneksi dengan jaringan.
Tabel
Cloud computing pada dasarnya adalah menggunakan Internet-based service untuk mensupport business process. Kata-kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yangdi dunia TI digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud ).
Wikipedia
mendefinisikan cloud computing sebagai “komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dandata pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik”.
Gartner
mendefinisikannya sebagai “sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TIyang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan menggunakan teknologi Internet.”
Forester
mendefinisikannya sebagai “standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak, platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internetdengan cara swalayan dan bayar-per-pemakaian.”Agar lebih mudah membayangkan skema Cloud Computing, silahkan lihat ilustrasi berikut.
B. Sejarah Cloud Computing
Konsep awal Cloud Computing muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh John McCarthy yang berkata “komputasi suatu hari nanti akan menjadi sebuah utilitas umum” ide dari cloud computing sendiri bermula dari kebutuhan untuk membagikan data untuk semua orang di seluruh dunia. Mohamed J.C.R Licklider, pencetus ide ini, menginginkan semua orang untuk dapat mengakses apa saja di mana saja. Dengan munculnya grid computing, cloud computing melalui internet menjadi realitas.
Cloud computing adalah sebuah mekanisme dimana kemampuan teknologi informasi disediakan bukan sebagai produk, melainkan sebagai layanan berbasis internet yang memungkinkan kita “meenyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar yang digunakan oleh kita saja.
Cloud computing merupakan evolusi dari vrtualization,service oriented architecture, autonomic dan utily computing. Cara kerja dari cloud computing bersifat transparan, sehingga end-user tidak perlu pengetahuan, control akan, teknologi insfratuktur dari cloud computing untuk dapat menggunakannya dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka .merka hanya perlu tahu bagaimana cara mengaksesnya.
C. Keunggulan Cloud Computing
Uraian mengenai keuntungan (sisi potensial) yang didapat dalam penggunaan Cloud Computing. Namun, secara spesifik, merujuk kepada (Thia, 2008) keuntungan Cloud Computing antara lain :
(1) Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis
bisa lebih terfokus pada aspek fungsionalitasnya,
(2) Bagi application developer, layanan PaaS memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi
dengan cepat sehingga meningkatkan produktivitas,
(3) Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI, hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa
pengembangan teknologi informasi,
(4) Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya
penggunaan layanan SaaS ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet,
(5) Integrasi aplikasi dengan berbagai perangkat. Keunggulan lainnya adalah :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasiyang signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula(startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna.Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukupmembayar sesuai yang kita butuhkan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal,sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaranoperasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
3. Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuaikebutuhan. Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TImeningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang padaakhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI jugaharus mengikuti.Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan,dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapatdilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan olehkita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware,upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedialayanan.
D. Kekurangan Cloud Computing
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain :
(1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider.
Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan
secara bersama-sama,
(3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap
regulasi yang diterapkan oleh user,
(4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh
kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
Beberapa pertimbangan lain yang menjadi resiko Cloud Computing adalah:
- Ketidakpastian kemampuan penegakan kebijakan keamanan pada provider
- Kurang memadainya pelatihan dan audit TI
- Patut dipertanyakan kendali akses istimewa pada situs provider
- Ketidakpastian kemampuan untuk memulihkan data
- Kedekatan data pelanggan lain sehingga kemungkinan tertukar
- Ketidakpastian kemampuan untuk mengaudit operator
- Ketidakpastian keberlanjutan keberadaan provider
- Ketidakpastian kepatuhan provider terhadap peraturan.
E. Sistem Security Cloud Computing
Sebelum layanan Cloud computing menjadi begitu diinginkan, pelanggan harus merasa aman dengan informasi yang mereka transfer. Pada jurnal tersebut dijelaskan model pertama yang menjelaskan (model privasi) dengan mengimplementasikan secara ekonomi efisien metode sedangkan intrusi CP sistem deteksi memfokuskan upaya lebih terhadap pencegahan serangan. Ketika merancang sebuah skema keamanan untuk layanan Cloud computing, ada yang mendasari dilema dimana keamanan tidak bisa datang pada biaya aspek yang diinginkan seperti kecepatan data atau keterjangkauan. untuk mengatasi dilema ini, beberapa skema keamanan seperti sistem Reputasi Dirichlet memungkinkan pengguna untuk mengontrol tingkat keamanan yang besar.
Kelebihan dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy
|
Menyediakan enkripsi yang sangat kuat
dari informasi
|
Model
|
Pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan
parameter keamanan mereka
|
Menyediakan metode yang terorganisir
yang dapat diimplementasikan dengan mudah
|
|
CP Intrusion
|
Melindungi terhadap berbagai skema
intrusi
|
Detection
|
Memberikan pencegahan yang sangat baik
dari serangan
|
Dirichlet
|
Menyediakan sistem canggih checks and
balances
|
Reputation
|
Menghindari kemampuan bagi penyerang
untuk beradaptasi
|
Menyediakan banyak kontrol pengguna
|
|
Anonymous
|
Paling cocok untuk jarak kecil, sehingga
pengguna baik tersembunyi dari penyerang
|
Bonus Point
|
Hadiah Kredit memberikan insentif bagi
pengguna untuk berpartisipasi
|
Network
|
Menyediakan kebingungan penyerang
|
Slicing
|
Menghemat bandwidth jaringan
|
kecepatan data yang cepat mudah dicapai
|
Tabel Kekurangan dari strategi keamanan Cloud computing
Privacy
|
Kesalahan dan bug yang sulit untuk
menemukan dan memperbaiki
|
Model
|
Layanan dapat menjadi macet dengan mengalihkan
informasi
|
Sistem hanya preventif, sehingga tidak
melindungi terhadap penyerang agresif
|
|
CP Intrusion
|
Harus diperbarui sering membingungkan
penyerang
|
Detection
|
Mei keliru mendeteksi dan menghentikan
tidak mengganggu informasi
|
Dirichlet
|
Mengandalkan strategi rumit yang sulit
untuk menerapkan
|
Reputation
|
Pengguna kepercayaan hasil kerentanan
terhadap pelanggan menipu
|
Kinerja adalah semata-mata tergantung
pada partisipasi pengguna
|
|
Anonymous
|
Data kecepatan secara drastis dikurangi
|
Bonus Point
|
Memberikan perlindungan intrusi kecil
|
Network
|
Karena struktur relay, perlindungan
tidak dapat diandalkan
|
Slicing
|
Dapat menjadi mahal jika
diimplementasikan dalam jaringan yang besar
|
Referensi : http://ibnewd.blogspot.com/2012/11/makalah-cloud-computing.html
http://duniatelekomunikasi.wordpress.com/2012/09/17/definisi-cloud-computing/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar